Persahabatan Ikan dan Buaya Tembaga

(Cerita Rakyat dari Maluku)
Diceritakan kembali Oleh Dina Tuasuun

Alkisah, para penghuni Laut Buru bagian selatan sedang gelisah. Ada seekor ular besar yang tinggal di pinggir pantai. Ular itu bertengger di sebatang pohon bintanggor yang tumbuh miring dan menjorok ke arah lautan. Dengan leluasa, ular itu memakan ikan-ikan yang sedang berenang di dekat pantai.

Dari hari ke hari bertambah banyak ikan yang dimangsa. Bahkan beberapa ikan bisa dicaploknya sekaligus, termasuk yang masih kecil-kecil. Ikan-ikan itu mulai waswas dan cemas.

Suatu hari, seekor ikan kecil berenang tergesa-gesa. Ikan itu melaporkan kepada kawan-kawannya.

“Teman-teman, ular itu...ular itu...makin keterlaluan! Keadaan makin tidak aman!” ikan kecil terengah-engah.

“Tenaang, tenang. Coba ceritakan pelan-pelan apa yang terjadi,” Ikan Papere berusaha menenangkan ikan kecil.

“Aku...aku tadi melihat ular itu memangsa anak buaya yang sedang bermain di dekat rawa payau!”

Semua terkejut. Rawa payau adalah perbatasan muara sungai dan lautan. Airnya terasa payau karena merupakan campuran dari air tawar dan air asin. Di rawa payau itu tinggal pula beberapa ekor buaya.

“Astaga! Makin menjadi-jadi rupanya ular itu!”

“Kalau yang besar saja sudah dimangsa, bagaimana nasib kita yang kecil ini?” ikan-ikan makin kebingungan.

“Iya, tidak lama lagi kita semua bisa habis dimakan ular itu!”


“Kita harus mencari cara mengusir ular itu,” kata Ikan Salmaneti yang berekor kuning.

“Setuju!” sahut Ikan Papere.

“Tapi, bagaimana caranya? Ular itu besar dan tinggal di darat,” sahut Ikan Parang.

Ikan-ikan pun mulai berunding. Semua memberikan pendapat. Tapi tidak ada satu pun di antara mereka yang berani melawan ular itu.

Tiba-tiba, seekor ikan besar memberi saran, “Teman-teman, aku ingat ada seekor buaya di Teluk Baguala. Namanya si Buaya Tembaga. Buaya itu besar dan baik hati. Penduduk di sana tidak pernah diganggu. Bahkan buaya itu suka membantu. Ia melindungi dan menjagai penduduk di daerahnya. Badannya besar dan kuat. Dia pasti bisa melawan ular itu!”

Semua ikan dan penghuni Laut Buru setuju. Mereka mulai menyusun rencana. Akan ada beberapa ikan yang diutus pergi menemui si Buaya Tembaga. Ikan-ikan itu berenang ke arah timur menuju Teluk Baguala.

Setelah berenang beberapa waktu lamanya, sampailah ikan-ikan itu ke tujuan. Semua mahkluk di Teluk Baguala rupanya mengenal si Buaya Tembaga. Mereka tidak kesulitan menemuinya.

Buaya itu berwarna kuning keemasan dengan panjang sekitar 5 meter. Karena itu, penduduk sekitar memanggilnya Buaya Tembaga. Sebutan itu sekaligus menunjukkan penghormatan kepada buaya baik hati itu.

Ketika ikan-ikan datang menemuinya, Buaya Tembaga menyapa mereka, “Wahai, ikan-ikan. Mengapa kalian jauh-jauh datang mendapati aku di sini? Apakah ada yang bisa kubantu?”

“Benar sekali, Buaya Tembaga. Kami datang dari jauh, dari selatan Pulau Buru. Kami membutuhkan bantuanmu.”

Ikan-ikan bercerita dan menyampaikan maksud kedatangan mereka. Buaya Tembaga menyimak dengan penuh perhatian. Ia pun setuju untuk datang ke laut selatan Pulau Buru untuk mengalahkan ular itu.


Berangkatlah Buaya Tembaga bersama ikan-ikan yang menjemputnya. Setibanya mereka di Laut Buru, penghuni lautan sudah siap dengan penyambutan. Selama dua hari Buaya Tembaga dijamu dengan upacara. Ikan-ikan bernyanyi dan menari menghibur Buaya Tembaga selama dua hari dua malam.

Pada hari ketiga, mulailah Buaya Tembaga melakukan tugasnya. Dia berkeliling pantai dan mengintai pohon bintanggor, tempat tinggal si Ular. Ketika ia melihat si Ular sedang lengah, dengan sigap dia meloncat ke arah si Ular. Rupanya Ular itu tidak mau kalah. Dia berusaha mematuk kepala Buaya Tembaga. Untunglah, buaya itu dapat menghindar. Pertarungan seru terjadi selama tiga hari. Dengan sisa tenaga, Buaya Tembaga mengibaskan ekornya yang tajam ke arah Ular.

“Hai ular, jangan seenaknya memangsa mahkluk lain!” kata Buaya Tembaga dengan tegas.

Kibasan ekor yang terakhir kali dari Buaya Tembaga itu tepat mengenai kepala ular. Karena kesakitan, akhirnya si Ular menyerah dan pergi.

Semua bersorak menyambut kemenangan Buaya Tembaga. Kini mereka bisa hidup tenang, tidak ada lagi ular penggangu.

“Terima kasih atas bantuanmu, wahai Buaya Tembaga yang baik hati. Kini terimalah gentong ini sebagai ucapan terima kasih kami,” kata Ikan Salmaneti mewakili teman-temannya.

Setelah itu, Buaya Tembaga pun kembali ke Teluk Baguala. Gentong dari Laut Buru dibawanya serta. Ternyata isinya adalah ikan-ikan dari Laut Buru. Sampai sekarang, ikan parang, ikan make, ikan pepare, dan ikan salmaneti berkembang biak dan mudah didapatkan di Teluk Baguala. Ikan-ikan bersahabat dengan Buaya Tembaga dan tidak saling menggangu. Meskipun mereka berbeda jenis dan ukuran tubuh, mereka saling menolong dan melindungi.


Hari ini kita akan membaca sebuah cerita berjudul "".

Bacalah cerita secara utuh dari satu halaman ke halaman lain! Kamu bisa klik tombol nomor halaman pada bagian atas cerita. Kamu juga bisa klik tombol “Selanjutnya” atau “Sebelumnya” pada bagian bawah cerita untuk berpindah dari satu halaman ke halaman yang lain.

Setelah selesai membaca cerita secara utuh, kerjakan soal berikut!
1 dari

Apa yang membuat si Ular dapat memakan ikan-ikan kecil dengan leluasa?

2 dari

Mengapa para ikan kecil menganggap si Ular semakin keterlaluan?

3 dari

Berdasarkan cerita tersebut, manakah pernyataan yang sesuai dengan isi cerita?
Kamu dapat memilih lebih dari satu jawaban.

4 dari

Mengapa ikan-ikan berpikir bahwa buaya tembaga akan dapat membantu menyelesaikan masalah mereka?

5 dari

Bagaimana cara Buaya Tembaga mengalahkan si Ular?

6 dari

Apakah Buaya Tembaga dapat dengan mudah mengalahkan si Ular? Mengapa?

7 dari

Mengapa ikan-ikan memberi gentong kepada si Buaya Tembaga?

8 dari

Sebutkan tiga jenis ikan yang sekarang ada di Teluk Baguala!

9 dari

Bagaimana sifat si Ular dalam cerita tersebut?
Kamu dapat memilih lebih dari satu pilihan jawaban.

10 dari

Mengapa ikan-ikan menyambut kedatangan si Buaya Tembaga?

11 dari

Menurutmu, apakah gambar di halaman 3 sudah sesuai dengan isi cerita?

Jelaskan alasanmu!

Sekarang kamu bisa memeriksa ulang jawaban-jawabanmu.
Kalau kamu sudah yakin dengan jawabanmu, kamu bisa klik tombol “SELESAI”!

SELESAI

Tampilkan Pertanyaan

Ada soal yang belum selesai dikerjakan.
Apakah kamu yakin ingin melanjutkan?

  Tetap Lanjutkan